Jatigembol, 19 Juni 2025 — Pemerintah Desa Jatigembol, Kecamatan Kedunggalar, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Khusus dengan agenda utama pembahasan ketahanan pangan melalui penguatan kelembagaan ekonomi desa, yaitu BUMDes Jatiroso. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Jatigembol pada Kamis pagi dan dihadiri oleh berbagai unsur penting dalam pemerintahan dan masyarakat desa.
Musdes ini dipimpin oleh Ketua BPD, Bapak Jumiko, dengan sekretaris Ibu Sri Priyati, serta menghadirkan narasumber Camat Kedunggalar, Bapak Nuryadi Moh. Arifin. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Jatigembol, Budi Sulistyonarko, beserta perangkat desa, Ketua RW, calon pengurus BUMDes, serta Pendamping Desa, Muhlasin.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa yang menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas pembangunan desa dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, serta kebutuhan kemandirian pangan warga. Camat Kedunggalar dalam paparannya juga menyampaikan dukungan terhadap pengembangan unit usaha desa yang berbasis pertanian dan hortikultura, karena dinilai strategis untuk menciptakan lapangan kerja dan menjaga stabilitas ekonomi lokal.
Musyawarah ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting, di antaranya:
Perubahan RKP Desa Tahun 2025 sebagai penyesuaian terhadap arah kebijakan prioritas desa di bidang pangan.
Revisi Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APBDes Tahun 2025, untuk mengakomodasi alokasi anggaran baru.
Penyertaan modal kepada BUMDes Jatiroso sebesar 20% dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025, sebesar Rp290.300.000, yang akan digunakan untuk mendukung unit usaha tanaman pangan dan hortikultura. Nilai pasti penyertaan modal masih dalam proses verifikasi akhir, dan akan diumumkan secara transparan dalam laporan keuangan desa.
Perubahan Anggaran Dasar BUMDes, untuk menyesuaikan struktur kelembagaan dengan rencana usaha baru.
Penetapan Tematik Desa, yang selaras dengan penguatan ketahanan pangan berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
BUMDes Jatiroso yang merupakan badan usaha milik Desa Jatigembol akan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program ketahanan pangan ini. Fokus usaha diarahkan pada pengembangan pertanian berbasis komunitas, termasuk penyediaan bibit unggul, pengolahan hasil panen, dan distribusi lokal yang melibatkan kelompok tani dan pelaku UMKM desa.
Dengan terlaksananya Musdes Khusus ini, Pemerintah Desa Jatigembol menunjukkan komitmen kuat dalam merancang kebijakan yang adaptif, partisipatif, dan berorientasi pada kemandirian ekonomi desa. Ke depan, keberhasilan implementasi program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga serta menjadikan BUMDes sebagai motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan.